Senin, 07 September 2009
Minggu, 31 Mei 2009
10 Kecelakaan Kapal Laut Terburuk Sepanjang Masa
Berikut ini daftar 10 Kecelakaan laut terburuk di dunia diurutkan dari jumlah korban terkecil sampai terbesar.
10. KMP Tampomas II
Tampomas II berlayar dari Jakarta menuju Sulawesi dengan membawa puluhan kendaraan roda empat, sepeda motor dan 1054 penumpang terdaftar serta 82 kru kapal. Perkiraan mengatakan total penumpang di kapal tersebut adalah 1442 orang (perkiraan tambahan penumpang gelap). Dalam kondisi badai laut di malam hari tanggal 25 Januari beberapa bagian mesin mengalami kebocoran bahan bakar, diduga percikan api timbul dari puntung rokok yang melalui kipas ventilasi yang menjadi penyebab kebakaran.
Para kru melihat dan gagal memadamkannya dengan tabung pemadam kebakaran portable. Api menjalar ke dek lain yang berisi muatan yang mudah terbakar, asap menjalar melalui jalur ventilasi dan tidak berhasil ditutup. Api semakin menjalar ke kompartemen mesin karena pintu dek terbuka. Selama dua jam tenaga utama mati, generator darurat pun gagal dan usaha memadamkan api seterusnya sudah tidak mungkin.
Pada tgl 26 Februari 1852 ketika mengangkut pasukan ke Afrika kapal ini karam di Gansbaai dekat Cape Town, South Africa. Tidak tersedia sekoci penyelamat yg cukup untuk seluruh penumpang namun demikian para prajurit ini dengan gagah berani tetap mempersilahkan penumpang wanita dan anak-anak untuk naik ke sekoci yg ada. Akhirnya cuma ada 193 org dari 643 org yg selamat dari musibah ini. Kisah heroik para prajurit ini menjadi dasar protokol “women and children first” saat prosedur penyelamatan musibah laut.
8. SS Eastland
7. MS Estonia
6. RMS Empress of Ireland
5. RMS Titanic
4. Sultana
3. MV Joola
2. Halifax Explosion
1. MV Doña Paz
Mandala Airlines Penerbangan 91
Mandala Airlines Penerbangan RI 091 merupakan sebuah pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines yang jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan, Indonesia pada 5 September 2005. Kecelakaan ini terjadi saat pesawat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan.
Pesawat tersebut menerbangi jurusan Medan-Jakarta dan mengangkut 116 orang (111 penumpang dan 5 awak). Sebelumnya diberitakan pesawat tersebut mengangkut 117 orang namun seorang penumpang ketinggalan pesawat. Penumpang yang selamat berjumlah 17 orang dan 44 orang di darat turut menjadi korban.
Kronologi
Kecelakaan terjadi pada sekitar pukul 09.40 WIB saat pesawat sedang lepas landas. Pesawat tersebut lepas landas dalam posisi yang tidak sempurna dan lalu menabrak tiang listrik sebelum jatuh ke jalan dan menimpa rumah warga yang terletak hanya sekitar 100 meter dari bandara.
Setelah jatuh, pesawat meledak beberapa kali dan terbakar sehingga hancur hampir sepenuhnya, menyisakan ekor pesawat. Sebanyak lima rumah warga yang tertimpa badan pesawat juga terbakar.
Menurut kesaksian seorang penumpang yang selamat, pesawat baru saja lepas landas dan tiba-tiba oleng ke kiri lalu mulailah api menjalar. Namun ada pula yang menyatakan bahwa pesawat tersebut sulit lepas landas.
Kobaran api selain menghanguskan pesawat juga menghanguskan puluhan rumah dan kendaran bermotor. Api yang terus menyala menyulitkan usaha penyelamatan jenazah dari bangkai pesawat dan kondisi di sekitar lokasi pun padat oleh penduduk yang penasaran.
Kondisi pesawat dan penumpang
Pesawat Boeing 737-200 yang jatuh merupakan buatan tahun 1981 dan telah dinyatakan laik terbang hingga tahun 2016.
Dari 116 orang dalam pesawat, 111 di antaranya adalah penumpang (108 dewasa dan tiga bayi) dan lima orang awak. 17 penumpang dinyatakan selamat dan umumnya duduk di bagian belakang. Di antara korban kecelakaan yang meninggal dunia termasuk Gubernur Sumatra Utara Tengku Rizal Nurdin yang rencananya akan bertemu Presiden serta mantan Gubernur Sumatra Utara Raja Inal Siregar. Terdapat pula dua penumpang berkewarganegaraan RRC, seorang berkewarganegaraan Jepang dan seorang warga Malaysia. Selain penumpang pesawat, juga terdapat 44 korban jiwa di darat yang merupakan penduduk setempat.
Sebab dan pasca kejadian
Penelitian awal yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan tim investigasi National Transportation Safety Board dari Amerika Serikat menemukan bahwa terdapat kerusakan yang menyebabkan salah satu mesin pesawat tersebut tidak bertenaga. Namun, masih diselidiki apakah kondisi tersebut telah ada sebelum atau sesudah pesawat terempas dan meledak.
Selain itu, beberapa hari setelah kejadian, muncul laporan yang menyebutkan bahwa pesawat tersebut membawa kargo berupa durian yang berbobot 2 ton, sehingga hampir mencapai batas berat maksimum yang mampu diangkut pesawat. Dari foto-foto lokasi kejadian yang muncul di detikCom, memang terlihat buah-buah durian berserakan di sekitar puing-puing pesawat.
Dalam hitungan hari setelah musibah ini, ada pula beberapa kejadian kecelakaan pesawat yang kecil namun tidak menyebabkan korban jiwa. Beberapa pesawat jenis Boeing 737-200 juga dikandangkan (grounded) setelah dilakukan inspeksi mendadak oleh Menteri Perhubungan Hatta Rajasa di Bandara Soekarno-Hatta lima hari setelah peristiwa tersebut.
Sebelumnya pada 7 Juni 2005 Menteri Perhubungan telah sempat mengeluarkan SK No. 35 Tahun 2005 tentang pembatasan usia pesawat udara maksimum selama 35 tahun atau 70.000 kali pendaratan, namun aturan ini berlaku enam bulan kemudian atau Desember 2005.
Pada 12 Oktober 2006, KNKT menyatakan bahwa menurut hasil penyelidikan, Penerbangan 91 jatuh akibat kondisi flap dan slat (alat penambah daya angkat pesawat saat lepas landas) yang tidak turun serta prosedur check list peralatan yang tidak sesuai persyaratan.
Bencana Alam Akibat Perubahan Iklim
Peningkatan aktivitas gempa bumi berhubungan dengan pemanasan global
Dr. Tom Chalko, kepala geofisika di Peneliti Teknik Ilmu Pengetahuan Austria telah mencatat peningkatan aktivitas gempa bumi yang saat ini lebih besar lima kali daripada dua puluh tahun lalu. Dengan mengutip data NASA dimana es di Bumi saat ini menyerap lebih banyak energi panas dari Matahari daripada radiasi yang dibalikkan ke angkasa, Dr. Chalko menyatakan, “Ketidakseimbangan panas ini telah menciptakan panas di dalam perut bumi tidak dapat keluar sehingga perut bumi terlalu panas. Peningkatan aktivitas gerakan seismik, tektonik, dan vulkanik adalah akibat yang tak terabaikan dari panas yang terperangkap akibat ketidakseimbangan.” Dr. Chalko sedang mendesak komunitas ilmuwan internasional untuk membagikan info ini dengan publik dan berkata, “Konsekuensi dari kelambanan kita akan menjadi malapetaka. Tidak ada waktu untuk gerakan setenga-setengah.”
http://www.earthtimes.org/articles/show/earthquakes-became-five-times-more,437288.shtml
|
Badan AS Membenarkan Pola Cuaca yang Esktrim Akibat Perubahan Iklim
Menurut sebuah laporan dari Program Ilmu Pengetahuan Perubahan Iklim AS yang disusun oleh banyak badan pemerintah, pemanasan global akan menyebabkan kondisi cuaca menjadi semakin parah, dengan kekeringan dan banjir yang meningkat baik dalam tingkat keparahan maupun lamanya. Laporan itu juga meramalkan frekuensi terjadinya keesktriman ini menjadi semakin cepat, dan memberi peringatan bahwa tindakan pencegahan harus memperhitungkan kecenderungan perubahan iklim agar efektif melindungi masa depan.Perubahan Iklim Menjadi Latar Belakang Bencana Alam Seperti Banjir di Midwest
Kerusakan karena badai dan banjir yang terjadi baru-baru ini di negara-negara bagian midwest di Wisconsin, Illinois, Indiana, dan Iowa dikaitkan dengan pemanasan global. Perry Beeman, wartawan pemenang penghargaan untuk The Des Moines Register di Iowa, mengatakan bahwa sebelum badai terjadi, ia dan rekan-rekannya telah mengembangkan serial perubahan iklim untuk diterbitkan di koran tersebut dan meramalkan dampak-dampak ini.
|
Zambia Menghadapi Perubahan Iklim
Dalam sebuah seminar di Lusaka, Wakil Menteri Pariwisata dan Sumber Daya Alam Zambia, Todd Chilembo berbicara tentang banjir di negaranya baru-baru ini merupakan contoh dari dampak pemanasan global dan berkata bahwa akan butuh waktu lama untuk pulih kembali. Bpk. Aeneas Chuma, wakil Zambia untuk Program Pembangunan PBB juga mengutip laporanPanel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim yang menegaskan bahwa 95% perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia. Wakil Menteri Chilembo menyatakan bahwa kementeriannya
ikut serta dalam Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM), sebuah langkah yg berkaitan dengan Protokol Kyoto yang memungkinkan negara-negara maju menanamkan modal dalam proyek-proyek pengurangan emisi di Zambia.
Topan Nargis adalah Indikasi dari Perubahan Iklim
Menurut Pusat Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan (CSE), Topan Nargis yang merusak Myanmar dan memakan korban sangat banyak ini sepertinya merupakan dampak dari dari perubahan iklim. Dengan mengutip laporan perubahan iklim PBB, Direktur CSE, Sunita Narain, berkata, “Nargis adalah satu tanda akan datangnya hal-hal lain. Di tahun 2007, Bangladesh dihancurkan oleh topan tropis Sidr. Korban dari topan ini adalah korban perubahan iklim.” Narain menyerukan negara-negara kaya agar lebih bergegas mengatasi emisi gas rumah kaca mereka untuk membantu mengurangi pengaruh hebat dari pola cuaca yang tidak stabil bagi negara-negara yang pertaniannya tergantung pada hujan.Jumat, 29 Mei 2009
Gempa Bumi Guncang Italia
Ratusan gempa bumi susulan menghalangi upaya pasukan penyelamat mengeluarkan korban yang terperangkap puing-puing bangunan, hingga Senin malam (06/04). Selasa pagi waktu setempat (07/04), 34 orang di ibukota Abruzzo, L'Aquila, di Italia tengah, masih dinyatakan hilang. Tadi malam, seorang mahasiswi berhasil diselamatkan setelah terperangkap 23 jam di bawah reruntuhan rumahnya.
"Kita orang Abruzzo, kita keras dan kuat. Kita juga akan berusaha sekuat tenaga, seperti layaknya orang Abruzzo,“ seru Gianni Chiodi, pemimpin daerah Abruzzo, memberi semangat warganya, supaya tidak putus asa dalam menghadapi bencana.
Warga Abruzzo saat ini masih dicekam ketakutan. Senin malam (06/04), sebuah gempa yang berkekuatan cukup tinggi mengguncang wilayah tersebut. Di lima lokasi di kota L'Aquila, ratusan tenda, dapur umum, dan WC darurat didirikan. Warga yang berhasil selamat dari bencana, ditempatkan di tenda-tenda darurat. Puluhan warga yang memiliki mobil pribadi menginap di kendaraannya yang diparkir di lapangan luas. Sementara ratusan korban selamat lainnya diinapkan di stadion, barak-barak dan aula olahraga. Banyak warga juga yang mengungsi keluar dari lokasi bencana dan menginap di sanak keluarganya di kota lain.
Franco Albanesi, pemimpin pasukan penyelamat di Onna, wilayah pinggiran L'Aquila menjelaskan bahwa lokasi bencana masih kekurangan logistik.
“Kami juga harus melengkapi tenda pembagian makanan dengan dipan, karena kekurangan tenda. Sementara kami harus menyediakan akomodasi darurat bagi warga. Sementara di Onna, informasi mengenai korban hilang masih simpang siur. Ada yang bilang, beberapa orang saja yang hilang. Namun ada juga yang bilang, ada 40 orang yang hilang. Tapi kami tidak punya data pasti, semua itu kabar burung. Kami belum tahu, tapi kemungkinan hari ini semua informasi dapat dikonfirmasi,” kata Albanesi.
Di Onna saja, yang berpenduduk 250 orang, jumlah korban tewas mencapai 39 orang. Sementara itu di L'Aquila, masih terdapat sejumlah orang yang dinyatakan hilang. Setidaknya 1500 orang menderita luka-luka akibat gempa bumi. Menurut perkiraan pihak pemerintah, 17 ribu warga kehilangan tempat tinggalnya akibat bencana yang terjadi Senin (06/04) dinihari pukul 03.30 waktu setempat.
Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa regu penyelamat bertindak sangat cepat dalam menangani bencana tersebut. Anjing-anjing pelacak segera digiring ke arah reruntuhan di mana dilaporkan terdengar suara minta tolong.
Perdana Menteri Silvio Berlusconi meminta militer mengerahkan seribu pasukan tambahan guna menolong korban gempa bumi di Abruzzo dan menteri pertahanan menyatakan setuju. Sidang kabinet darurat Senin malam menyetujui pemberian dana bantuan darurat senilai 30 juta Euro.
Bencana Banjir di Australia
Hujan terus menerus dan angin kuat yang menyebabkan kekacauan di kawasan antara Brisbane dan Sydney telah berkurang namun beberapa jalan bebas hambatan masih tertutup.
Peramal cuaca memperkirakan badai datang lagi akhir pekan ini sehingga diperlukan sampai dua minggu air banjir surut sepenuhnya.
Kawasan yang paling buruk terkena bencana adalah bagian utara New South Wales masih tergenang air lumpur.
Perdana Menteri Nathan South melukiskan kawasan itu sebagai "laut di tengah daratan".
Seluruh komunitas telah terputus sehingga petugas penyelamat datang mengirimkan bantuan darurat kepada ribuan orang yang terperangkap di rumahnya.
Para petani melaporkan kehilangan banyak kambing dan sapinya sedangkan warga lainnya memperingatkan soal ular berbahaya di kawasan banjir yang menggenang beberapa pusat kota.
Zona bencana alam telah diumumkan oleh pemerintah setempat.
Kawasan pantai, termasuk daerah peristirahatan Byron Bay diserang oleh ombak dan gelombang sampai setinggi 6 meter.
Muncul peringatan bahwa erosi besar-besaran di sebagian pantai bisa mengubah lanskap tanah selamanya.
Badai yang kuat yang menghantam sebagian Queensland dan New South Wales yang menewaskan dua orang dalam beberapa hari ini telah berkurang.
Namun petugas BMG memperingatkan bahwa cuaca buruk akan datang lagi.