Selasa, 19 Mei 2009

Gempa di Yogyakarta


Para korban gempa bumi berjumlah ratusan orang ditampung di halaman Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Sabtu (27/5). Korban dirawat di luar rumah sakit karena dikhawatirkan terjadi gempa susulan.

Warga Yogyakarta, luka-luka akibat tertimpa bangunan menyusul gempa 6,2 skala richter berpusat di pantai Parangtritis, Yogyakarta. Gempa terjadi Sabtu (27/5) pukul 05.50 WIB. [Foto-foto: Pembaruan/Fuska Sani Evani]

[YOGYAKARTA] Sedikitnya 140 orang dinyatakan tewas dan diperkirakan ratusan lainnya luka-luka akibat gempa pada Sabtu (27/5) sekitar pukul 05.50-06.30 WIB berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, serta beberapa kota lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Solo, Semarang, Malang, dan Surabaya.

Data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menunjukkan, pusat gempa berada di dekat pantai di selatan Yogyakarta, sekitar 37 km sampai 40 km dari kota tersebut dengan kedalaman 33 kilometer di bawah permukaan laut di Samudera Indonesia. Getaran terkuat gempa terasa di Kota Yogyakarta dan Klaten.

Menurut Kepala Bidang Gerakan Tanah dan Mitigasi Bencana Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi/Badan Geologi, Surono, gempa ini tidak akan menimbulkan tsunami. "Gempa tektonik ini tidak akan menjadi tsunami, tidak perlu panik. Kalau terjadi tsunami pasti sudah dari tadi pagi," ujarnya.

Akibat gempa, Bandara Adisucipto Yogyakarta, terutama bangunan terminal penumpang rusak parah. Akibatnya, sejumlah penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dibatalkan dan ada yang dialihkan ke Solo.

er

Tidak ada komentar:

Posting Komentar